Senin, 25 Oktober 2010

LINGKUNGAN IDAMAN

Aman,Sehat,Rapi,Indah merupakan idaman semua orang atas lingkungan yang mereka tinggali. Di sana pula mereka melakukan segala aktivitas setiap harinya. Lingkungan yang begitu ASRI akan membuat siapa saja yang menginjakkan kakinya di lingkungan tersebut pasti merasa nyaman dan “kerasan”. Siapa yang tidak menginginkan lingkungan yang ASRI???? Hanya orang aneh yang akan menjawab tidak untuk pertanyaan seperti itu. Bagaimana caranya untuk menciptakan lingkungan yang ASRI? Apa hanya dengan melamun dan mendambakannya maka lingkungan kita akan menjadi ASRI dengan sendirinya?. Fakta yang terlihat banyak orang yang bermukim di tempat kumuh. Keadaanlah yang memaksa mereke untuk tinggal di tempat kumuh seperti di tepi rel kereta api yang berkumpul dengan sampah-sampah yang berserakan. Nampaknya di zaman sekarang hampir tidak ada tempat yang begitu ASRI untuk dijumpai. Bagaimana bisa menciptkan lingkungan yang ASRI sedangkan,manusianya sendiri membuang sampah seceara sembarangan. Memang tampak di jalan raya terlihat bersih dari ceceran sampah. Tapi tak dapat dipungkiri di sungai-sungai kota besar tak ada satupun sungai yang luput dari sampah yang menghiasi sungai tersebut. Hal itu pula ynag menyebabkan bencana datangnya air yang berlebihan alias banjir. Mungkin kita bisa menjumpai lingkungan yang begitu ASRI apabila kita telah menginjakkan kaki kita di tanah pedesaan. Rasa sejuk dan damai akan kita jumpai disana. Selain sampah sebagai faktor yang menghambat untuk menciptakan lingkungan yang ASRI,ada beberapa faktor lainnya seperti, populasi udara,kurang ketatnya keamanan di tempat tersebut. Em,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, mungkin jumlah pepohonan atau tumbuhan juga bisa menjadi faktor utama yang menjadikan lingkungan Nampak ASRI. Dengan pepohonan yang rindang dan tertata teratur atau enak dipandang akan membuat hati terasa sejuk bila melihatnya,terlebih di siang hari ketika cuaca begitu panas menerpa. Kita bisa memanfaatkan pohon-pohon yang ada untuk berteduh. Selain pepohonan ada juga bunga-bunga yang menambah indahnya pemandangan. Tentunya bunga-bunga dan pepohonan tersebut dirawat dengan baik. Selain faktor dari luar untuk menciptakan lingkungan yang ASRI,faktor dari dalam diri masyarakatnyapun harus diperhatikan. Bila kita menginginkan lingkungan yang aman,maka kita harus berwaspada dengan lingkungan sekitar kita. Selain itu juga kita harus menjaga sikap kita dengan para tetangga. Dengan begitu kita bisa saling hidup dengan rasa damai dan terasa aroma kekeluargaannya. Lagi pula tak ada salahnya untuk saling menyapa dengan tetangga kita. Dengan adanya perasaan tenggang rasa antar tetangga bisa menjadikan kita lebih “betah” untuk hidup dan tinggal disana. Lingkungan ASRI merupakan idaman bagi setiap orang. Kita harus benar-benar menjaga lingkungan kita dengan baik. Dibutuhkan kesadaran dari setiap orang untuk menciptkan lingkungan yang ASRI.

Jumat, 22 Oktober 2010

BuAyA Ap yg:
BaeX
iMuwTz
MuAniZt
PeNyAyAnG
PeRhATiaN
geMeZin
LucU
NgaNgeniN
Mw Tau????
BenER bgD!!!
BuAyAnGin Aq aZa!!!! He he he…..
 
Hidup ini bagaikan film
Saat kau tertawa............................... KOMEDI
Saat kau menangis ........................... DRAMA
Saat kau berkelahi ........................... ACTION
Saat kau bercermin .......................... HORROR
Bisa tolong gw ngga?
Gw sekarang di kantor polisi
Mereka punya semua bukti yang memberatkan gw
mereka mw mwnahan gw
gara gara gw punya....
"tampang imut"
Kan bukan salah gw yah..?


saat hujan turun membasahi bumi
hanya engkau yang aku pikirkan
oooh, bagaimana kabarmu...?
jangan engkau membenciku
karna aku melupakanmu
wahai..., jemuranku....
Ada 6 sifat yang menjadi ciri khas kamu:
Kamu itu Kocak, Alim, Manis, Pintar, Ramah, Energik, Terampil...
Yah, kalo disingkat sih, kamu itu....  K-A-M-P-R-E-T.

Puisi Cinta Anak Kedokteran

Mataku berakomodasi tak percaya...
Benarkah yang tertangkap oleh nervi optici-ku??

Dalam sms mu...
Katamu, akulah nukleus kehidupanmu...
Katamu, jika kau flagelatta, maka akulah ATP...
Katamu, jika kau inflamasi, akulah prostaglandin...

Sadarkah kau??
Kau berhasil membuatku mengalami hipertensi
fisiologis dan tachycardi
Perintahkan membrana tympani mu mendengar
seluruh discuss vertebralis ku berkata...

"Setiap cardiac outputku membutuhkan
pacemaker darimu.
Setiap detail gerakan glossus mu merangsang
saraf simpatisku."

"Ucapan selamat malammu laksana diazepam...
Ucapan "jangan menangis, sayang"mu bagaikan
valium bagiku...
Dan ketika kau pergi...terasa bagaikan
imunosupresi untukku..."

Apa yang terjadi padaku??

Cinta kau bilang??
Tak pernah kudengar Dorland mengucapkannya...
Di jurnal mana aku bisa memperoleh Randomised
Control Trial dengan Double Blind tentang nya??

Diagnosa aku...
Infus aku dengan cairan elektrolit "aku milikmu"...
Dan kita akan mengaktivasi seluruh sistem organ
kita bersama-sama...
Sampai brain stem death memisahkan kita...

Bayanganmu

Bayanganmu, selalu hadir setiap malamku
saat suasana menjadi horor
dan mencekam

Bayanganmu selalu datang di setiap mimpiku
saat aku mimpi buruk

Bayanganmu, selalu menemani dalam sepiku
saat aku merasa sendiri
dan ketakutan

aku pun tak kuasa menyimpan tanya
Kamu itu pacarku apa hantu sih???

Di Bawah Pohon Kelapa

Kekasihku,
masihkah kau ingat
saat kita berdua di bawah pohon kelapa?

Bercumbu rayu
bercanda tawa
mengukir kenangan dan kemesraan

Saat itu ingin kucium bibirmu
ingin ku peluk tubuhmu
dan saat itulah sebutir kelapa jatuh di kepalaku..

Bletak...!
anjrit...!!!!
sejak saat itu aku kapok pacaran di bawah pohon kelapa
Faedah itu laksana pahala
Riang itu harus terbuka
Ibarat kata bujangga
Eratkan hati untuk semua
Niatkan jiwa rasa bersaudara.
Dedikasi laksana gajah mada
Sarat dengan petuah kata
Haluskan selalu budi bahasa
Ibarat surya sang lentera
Patuh kepada Sang Maha Raja



Awali harimu dengan ikhlas
Walau hatimu sedikit terkelupas
Awasi tingkahmu jangan was-was
Raih mimpimu dengan cerdas
Diri kelak akan dibalas….

Di Beranda Waktu Hujan

Kausebut kenanganmu nyanyian (dan bukan matahari
yang menerbitkan debu jalanan, yang menajamkan
warna-warni bunga yang dirangkaikan) yang menghapus
jejak-jejak kaki, yang senantiasa berulang
dalam hujan. Kau di beranda,
sendiri, “Ke mana pula burung-burung itu (yang bahkan
tak pernah kaulihat, yang menjelma semacam nyanyian,
semacam keheningan) terbang; ke mana pula siut daun
yang berayun jatuh dalam setiap impian?”

(Dan bukan kemarau yang membersihkan langit,
yang pelahan mengendap di udara) kausebut cintamu
penghujan panjang, yang tak habis-habisnya
membersihkan debu, yang bernyanyi di halaman.
Di beranda kau duduk,
sendiri, “Di mana pula sekawanan kupu-kupu itu,
menghindar dari pandangku; di mana pula
(ah, tidak!) rinduku yang dahulu?”

Kau pun di beranda, mendengar dan tak mendengar
kepada hujan, sendiri,
“Di manakah sorgaku itu: nyanyian
yang pernah mereka ajarkan padaku dahulu,
kata demi kata yang pernah kuhafal
bahkan dalam igauanku?” Dan kausebut
hidupmu sore hari (dan bukan siang
yang bernafas dengan sengit
yang tiba-tiba mengeras di bawah matahari) yang basah,
yang meleleh dalam senandung hujan,
yang larut.

Kamis, 21 Oktober 2010

Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah perjalanan hidup. Semua harus tetap berjalan, tak peduli penuh penyesalan dan kesedihan. Mungkin aku menanti, mungkin cinta telah mati, atau mungkin cinta sejati, tapi saat sendiri kehidupan harus terus dijalani dengan sepenuh hati.
Undangan itu, bukan berarti ku tak lagi mencintaimu. Bukan pula berarti ku tak mencintai dengan ia yang inisial namanya dirangkai dengan inisial namaku. Dulu pun aku tak mengerti, bahwa cinta sejati bisa tetap tersimpan, sambil terus berjalan menyongsong masa depan.
Pada akhirnya, cinta sejati hanya dapat dirasakan oleh yang mengalami. Sebab hati punya kita sendiri, sebab hidup harus terus dijalani.